Monday, May 31, 2004

NGAMEN DOA



Kini sudah ada orang yang ngamen pake doa, di bus 86 jurusan Kota-Lebak Bulus. Masya Allah, di bus yang selalu penuh sesak selepas jam 4 sore, yang selalu menyimpan seabreg copet dengan kemampuan di atas rata-rata, ada orang di sana yang berdakwah. Mengutip ayat ini-itu, terutama tentang hidup sesudah mati. "Cintailah orang tuamu pasti kamu dicintai Allah," katanya, yang sudah saya dengar sewaktu mulai bisa melafalkan alif-ba-ta.

Aduh biung, gejala apa ini? Mungkin hanya orang malas kerja? Krisis yang belum berakhir? Kemiskinan? Ah, dia mengutip hadis lain tentang agama. "Agama itu adalah berbuat baik," begitu katanya. Seharusnya ditambahkan, agama juga berusaha dengan baik, dan dakwah dengan baik? Dipake ngamen, maksudnya. Mengumpulkan satu-dua receh.

Saya lihat dia cuma dapat seribu. Saya tahu ketika dari kantong bekas wadah permen itu ia mengeluarkan perolehannya karena kenek meminta tukaran receh seceng. Merunduk-runduk ketika menyodorkan plastik itu. Masih 40, cing! Mukanya masih bersih, dengan peci yang mencong. Mungkin belum terlalu lama terkena polusi Jakarta. Menyapu jalan juga bukankah pekerjaan halal?

Ah, Jakarta. Bikin orang betah mengutuknya.