Friday, May 29, 2009

PUISI-PUISI

SERENADE

jika engkaukah itu
yang tegak di muka pintu
katakanlah, engkau cinta
kepada kata
kepada cuaca dan gema
agar tak ada lagi duka

jika engkaukah itu
yang membawa rindu ungu
tunjukkanlah, engkau setia
kepada Usia
kepada suara yang palsa
agar tak ada lagi justa

2000

29 MEI


pada malam genting itu, perempuan
ruang menyempit dan kota jadi asing
kudengar gagak dari lorong yang hening
ini kali hari pembantaian?

tapi, tapi kaudatang dari tasik yang jauh
--seperti sebuah lagu fals tahun 80
ketika bulan utuh langit kian jenuh
menjemput kenangan yang kelak runtuh?

2008

KEPADA SIAPA


kepada siapa hujan kutitipkan
mungkin pada pagi
kepada siapa dingin kukabarkan
barangkali pada sunyi
kepada siapa sendiri kusandarkan
mungkin pada janji
kepada siapa puisi ini kunyanyikan

jika rindu tak jemujemu menghampiri

2000

KUKEMBALIKAN ENGKAU


Kukembalikan engkau pada sepi
pada gema yang pudar digubah puisi
pada purnama yang tegak sendiri
setelah kemarau sengit sebuah Juni

Jangan nangis. Sebab senja segera rimis
ketika cahaya kisut malam meningkap kabut
Adakah yang lebih sendiri
dari susut akasi musim semi?
Adakah yang paling pilu
dari keretak jarum-jarum waktu?

Maka Kuhantarkan engkau pada sunyi
setelah kita tempuh cinta yang rumit ini

1998