Wednesday, December 08, 2004
VERONICA GUERIN
Akhirnya bisa juga saya selesaikan menonton Veronica Guerin. Sebelumnya selalu terputus-putus: entah karena tertidur, atau sebab lain yang bikin kehilangan arah cerita sehingga jadi malas melanjutkannya. Rupanya, akhir film ini memang dramatis. Guerin, kita tahu, meninggal ditembak oleh gangster yang risih peredaran obat biusnya ditulis abis oleh Ronny.
Tapi bukan itu akhir ceritanya. Endingnya adalah ditangkapnya gembong mafia narkotika itu dan dihukum 28 tahun. Semua aset hasil penjualan obat biusnya disita oleh biro khusus yang dibentuk parlemen dan pemerintah Irlandia setelah kematian Ronny. Ribuan orang turun ke jalan setelah berita kematian Ronny tersebar di televisi: wartawan gigih itu menggelepar di jok mobilnya oleh enam peluru.
"Aku tak ingin menulis ini," kata Ronny, "tapi aku harus menuliskannya." Sebab 300 ribu anak-anak Irlandia jadi korban narkotika setiap tahun. Sebab setiap hari ada ibu yang menangis karena anaknya tewas di jalan tertusuk jarum suntik. Sebab pemerintah tak peduli.
Maka ia mulai menelusuri jejak peredaran itu dimulai dari anak-anak yang jadi pengedar. Ia punya teman, John Taynor, pengedar kecil yang punya rumah bordil dan jual beli mobil. Tapi, Ronny curiga. Tidak cuma itu saja si Taynor dapat duit. Ia punya BMW seri baru, juga peternakan yang luas. Ronny minta disambungkan kontak dengan "jenderal"-nya. Taynor menolak karena itu berarti nyawanya terancam.
"Dalam bisnis, diam adalah baik. Jangan sekalipun kau bertemu wartawan." Ini ucapan Johnny Gilighan, "sang jenderal" itu. Lewat penelusurannya, Ronny akhirnya tahu jalan mana yang harus ditempuh untuk bisa sampai ke rumah Gilighan: sebuah kapel maha luas dengan 2 juta ekor kuda di dalamnya. Tapi, bukan pengakuan atau cerita tentang peredaran narkotika yang diterima Ronny, tapi sebuah pukulan yang meremukan tulang hidungnya.
Gilighan sudah gerah, Sunday Independent terus menerus menulis tentang narkotika pada halaman depannya setiap pekan. Sudah 12 bulan Ronny menulis itu setiap Minggu. Sebuah stamina yang luar biasa. Di sini, agaknya, jarang ada koran atau majalah yang tekun menulis sesuatu hingga ketemu biangnya.
Dan Ronny tewas di jok mobilnya, 26 Juni 1996. Justru ketika ia sedang merayakan kemenangannya karena dibebaskan pengadilan akibat ngebut di jalanan. Kematiannya menurunkan kejahatan di Irlandia hingga 15 persen. Orang-orang turun ke jalan menyeret bandar-bandar narkoba ke pengadilan.
Link :
Buku tentang dia diluncurkan setelah dua tahun kematiannya
Subscribe to:
Posts (Atom)